Sabtu, 19 November 2011

Kisah Betina dan Jantannya Ikan


Lemah memang ikan tanpa plankton
Rapuh selalu dihujam pukat harimau
Lusuh di terjang ombak raksasa
Namun
Gesas ia temui karang indah
Naungan bersarang
Teduhkan tubuh dalam panasnya siang
Senangnya hati menjemput nikmat
Sangkala seseorang bawakan plankton kecil
Menggairahkan seorang betina
Tuk layani sang jantan
Membina kehidupan
Dalam gelapnya apitan karang
Yang mendadak terang oleh sayang

Jumat, 11 November 2011

Rindu Sesuatu


Tiru kupu-kupu berarak sayu
Jemput nektar bermandi madu
Tampak segadis ayu
Pun berkaca di riak air danau
Tersenyum malu
Memeluk rindu menggebu
Pada seonggok pelita kubu
Katakan ‘Akulah yang sedang menunggu’
Hentak kaki dukung tingkatan suhu
Makin panas dirasa tubuh bisu
Lemah jiwa tunggu nutrisi kalbu

Sabtu, 05 November 2011

Hembusan Api Tutupi Hati

Remuk redam dioyak api
Pagi-pagi buta kobaran itu
Hingga senja pamit pulang
Digantikan malam sendu
Panas mengiang rindu
Liang hati ditumpuk batu
Ditutup rapat-rapat
Tak ada udara pun
Sesak …
Selubung pengap kuasai ruang
Buntu cerobong asap
Parau menyiksa pita suara
Tolooong,,
Kemarilah…
Lubangi dinding tebal itu
Aku rindu udara
Udara pengisi kalbu
Hembuskan angin syahdu
Alihkan pekat awan malam
Tiupkan angin sepoi
Pemusnah api penutup hati

Ironi Hari Itu

Sedikit resah gelora ambisi dalam dada
Pun kutimang lembut barisan tinta hitam tiap lembar
Sepersatu aksara berbaris masuk dalam lengkung retina
Tertangkap buat biasan pada sel syaraf rumit dalam sendi otak
Berkelubung keliling saluran darah harapan hasil
Hingga ia dipaksa keluar dari persemayaman tak nyamannya
Hari itu,,
Satu halaman barisan huruf membentuk aksara berjenjang
Sampai di gengam kiriku
Mendampingi genggam kananku yang siap menorehkan hitam diatas kertas lorengku
Kueja jeli tiap kata
Perlahan kubuka pintu memori yang belum lama terkunci
Kupilah rangkaian solusi pembenah tanya
Sampai habis
Hari itu,,
Seratus menit melengos ketus melaluiku
Optimalisasi guna jangka itu sungguh buruk
Tak sempat ku eja santun seluruh huruf
Tentu saja
Tak juga penuh kertas oleh torehan sisa tinta penaku
Hingga pertarungan itu hadir membahana dalam hati
Di
Hari itu !!

> Gagal ujian calculus kedua  :(