Rabu, 26 Oktober 2011

Lelucon Bunga Kalbu

Entahlah,
Aku malah jadi bimbang
Aku malahan jadi berbunga-bunga, sedang saat
Kemarin aku tak tentu arah
Kemarin begitu
Sekarang begini
Aku yang lelah bermimpi setengah mati
Tertohok takdir yang menentukan jalannya sendiri
Hahhaha
Tak akan mungkin aku dapat meluruskan jalan
Menikung di depan mata
Melambai mesra
Penuh hangat sapa
Tersenyum simpul penuh makna
Satu sore di hampar padang ilalang
Aku teringat sang pemilik senyuman
Siapa gerangan ia
Aku tak pernah dapat meraba
Hanya mereka-reka
Dipenuhi ilusi memabukkan
Terus melambung tinggi
Meski aku tak pernah tahu
Di kubangan mana lagi
Nanti aku akan terjatuh

Malang,31 Januari 2011
Anita Oktariyani (Kawan seAtapKu)

Sabtu, 22 Oktober 2011

Selamat Ulang Tahun, Ibu


Aku memandangi tulangmu yang mulai rapuh
Kau memintaku memijitmu semalam
Aku tau,
Kau tak lagi kuat seperti masamu dulu
Namun hatimu, tak kan pernah rapuh
Tak kan pernah usang
Tak kan pernah meninggalkan sedikitpun angan
Tentang aku
Tentang anakmu
Aku janji,,
Aku kan jaga prinsip-prinsip tegasmu
Yang tak pernah lupa kau tanamkan pada ruang hatiku
Aku janji,,
Tak kan ku Lupa sekecappun katamu
Yang tak pernah kau ulurkan pada orang lain
Aku janji,,
Aku takkan pernah menduakanmu
Ciumanku takkan pernah bosan mendarat di pipimu
Rintihan tangismu takkan pernah lagi kudengar
Takkan pernah !
Selamat ulang tahun Ibu,,
Semoga Tuhan mendampingimu selalu,,
Dan
Semoga aku tetap ada dihatimu,,
Aku sayang ibu..

Jumat, 14 Oktober 2011

Gagal - Let It Flow !


Bayangkan !
Sangkala impianmu tertanduk pada ingkar
Masih logiskan kau katakan, ‘Let it flow,,’
Digiring sang gentar
Berarak pada hilangnya ingin
Terkulai pada asa yang putus

Bayangkan !
Saat tak ada cahaya pun dalam terangmu
Masih adakah diotakmu kata ‘Let it flow’
Bersama gelap yang suramimu
Rapuhkan motifmu yang menggebu
Buat diam dalam angan

Bayangkan !
Ketika jalamu hancur oleh pukat harimau
Masih relakah batinmu berdecak ‘Let it flow’
Melihat ekor-ekor ikanmu bebas
Tangisi anakmu yang terisak lapar
Lemah dalam lemas

Tuhan itu adil
Tak usah kau bayangkan ini !
Gagal itu berjatah
Coba bayangkan yang ini !
Jika gagal mulai serang lakumu,
Kata ‘Sesal ‘ tak layak kau sayang
Apalagi terukir tak unik di sudut pensilmu
Syukurlah yang harus kau cinta
Daftar gagalmu terhapus satu
Dan saatnya kini kau bilang ‘Let it flow’
Sertai jingkrak riangmu
Sambut gagal gagalmu yang lain
Genggam erat dua kepal tanganmu
Bersiaplah untuk hidup yang sesungguhnya

>> gagal kini sedang menjengukku

Rabu, 12 Oktober 2011

Boy ,,,

Majulah boy,,
Tak ada lagi gelap di pucuk matamu
T’lah ku sandarkan Lampu beribu watt disana
Tak lagi berani redup
Pun mati sekali pun
Jalanlah boy,,
Tak ada lagi lubang di langkah kecilmu
T’lah ku tutup dengan semen baja berlapis
Tak lagi bisa aus
Pun gilas terpaan topan
Ingatlah boy,,
Problematika masa kini
Yang tak pernah kau harap hadirnya
Sadis merauk masamu
Menahan gesek anganmu
Usik kejar mimpimu
Jangan takut boy,,
Hentikan ketakbersyukuranmu,,
Nyamankan langkahmu sendiri,,
Cari amanmu dalam alam,,
Jalanmu bukan jalanku,,
Tak lagi dapat ku menuntunmu
Apalagi tebak apa kehendak
Dari arah yang tak pernah dapat kau sua
Hingga usang meradang

>> untuk orang yang baru singgah diLembaran hariku

Pesona Nada Hati

Gejolak nada bermelodi
Meradang haluskan syair
Lantunkan tembang warna warni
Goyangkan alunan hembus angin
Biarkan saja begitu !!
Merdu, sungguh merdu
Hauskan hati para penikmat
Jernihkan mimpi para pemutusasa
Cobalah amati dengan telingamu
Alunan yang sangat bersahaja
Macam umat menggulirkan kata-kata syukur
Pasti Tuhan terima dengan sebilah senyum
Takkah kau ingin itu?
Hei, kau tersenyum…
Kulihat pelangi terbit di berkas dua bolamu
Dua belas angka hiasi warnamu
Pasti kau tangkap suara yang kumaksud
Ajaib bukan?
Begitu dahsyat aruh syair bermelodi
Kelak rindu akan kau labuhkan di bibir syairku