Putih pucat engkau mengembang
Menapak pasti
Berkilau diterpa hangat sinar mentari
Kau tebarkan pesona, di tiap
Langkah menantang dunia
Waktu terhenti
Sesaat menatap indahmu pada celah berduri
Tersipu malu sang bayu
Perlahan membelai lekukmu
Perlihatkan paras elok
Menyempul dari balik kapucong abu-abu
Tak pernah kau tamppakkan wajahmu
Tersebunyi rapat dalam seutas raut kasar
Kau yang pandai menahan lembutmu
Tegar menjaga keteguhanmu
Kau tak pernah gentar
Pertahankan sikap
Meski kadang dengan egomu
Bagiku kaulah pelepas dahaga pada terikku
Meski kau telah berikrar diri menjadi sepotong baja yang kaku
Malang, 31 Januari 2011
Anita Oktariyani (Sohib seAtapKu)
0 komentar:
Posting Komentar